PrismaTimes.com,Jakarta -- Perhelatan
Hannover Messe 2021 Digital Edition tinggal menghitung hari. Pameran teknologi
industri terbesar di dunia ini akan diselenggarakan pada 12-16 April 2021
secara virtual. Indonesia menjadi official partner country dan berkesempatan
menggunakan ajang tersebut sebagai platform kampanye global insiatif strategis
Indonesia dalam Industri 4.0.
“Ini menjadi
suatu kebanggaan karena Indonesia terpilih menjadi Partner Country pada 2020
dan menjadi negara di ASEAN pertama yang mendapat kesempatan ini. Meskipun pada
saat itu pelaksanaannya dibatalkan karena dampak pandemi Covid-19 yang terjadi
secara global, pada Hannover Messe 2021 Digital Edition, Indonesia kembali
terpilih menjadi Partner Country,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
Kartasasmita saat memberikan Press Briefing di Jakarta, Jumat (9/4).
Hannover Messe
2021 akan mengambil tema “Industrial Transformation” dan Indonesia
melengkapinya dengan Tema “Making Indonesia 4.0”. Adapun tagline yang akan
diusung dalam ajang Hannover Messe 2021 yaitu “Connect to Accelerate”.
Menperin
menuturkan, partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country pada ajang
yang telah berlangsung selama 72 tahun tersebut akan membuka peluang bagi
Indonesia untuk menunjukkan posisinya sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi
dunia dan pemain manufaktur global. “Dengan menjadi partner country, Indonesia
menunjukkan sudah selangkah lebih maju dibandingkan kompetitor kita,” ujarnya.
Hannover Messe
2021: Digital Edition ini, Indonesia akan tampil dalam platform digital expo,
conference, dan networking. Keikutsertaan Indonesia sebagai Partner Country
didukung 156 eksibitor yang terdiri dari kementerian dan lembaga, Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), perguruan tinggi, dan perusahaan swasta nasional.
“Keikutsertaan dalam Hannover Messe 2021 diharapkan dapat meningkatkan
investasi, kerjasama industri, dan kesepakatan bisnis. Lebih dari itu,
diharapkan Indonesia semakin menjadi daya tarik di lingkungan global,”
imbuhnya.
Menperin
melanjutkan, dari 156 eksibitor, dapat dikelompokkan ke dalam enam topik,
antara lain automation, motion, and drives, yang terdiri dari 15 eksibitor,
digital ecosystems sebanyak 56 eksibitor, energy solutions 13 eksibitor,
engineered parts & solutions 20 eksibitor, new work sebanyak 38 eksibitor,
serta global business & markets terdiri dari 15 eksibitor.
Dari jumlah
tersebut, kontribusi eksibitor terbesar berasal dari perusahaan besar sebanyak
65 perusahaan, perusahaan start-up sebanyak 63 perusahaan, BUMN 14 perusahaan,
serta delapan kawasan industri, dan empat kementerian/lembaga, serta dua
asosiasi industri. “Di antara 156 eksibitor, 93 di antaranya merupakan
pendaftar baru dan 63 eksibitor mendaftarkan diri mengikuti Hannover Messe
2020,” papar Menperin.
Ia juga
menggarisbawahi, perusahaan-perusahaan startup memiliki peluang besar untuk
mendapatkan kesepakatan-kesepakatan bisnis. Sehingga, Kemenperin terus
mendorong agar para startup dapat terus berdaya saing. “Kami yakin, startup
yang kami bawa akan bisa berjaya di ajang ini,” tandasnya.
Menperin
menjelaskan, pelaksanaan Hannover Messe 2021 secara digital juga memberikan
keuntungan bagi Indonesia. “Kehadiran Indonesia sebagai official partner
country secara digital akan berlangsung selama setahun, sehingga kita bisa
memaksimalkannya untukmempromosikan kemampuan teknologi industri di tanah air,”
ungkapnya.(Pt)