Momentum Harla Pancasila, Perhimpunan Teologi Mandiri Indonesia ( Temani ) Resmi Didirikan


PrismaTimes.com,Jakarta -- Berdirinya Negara republic Indonesia didasari oleh cita – cita luhur para pejuang terdahulu, yang merelakan nyawanya demi kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Pada waktunya tiba, di kumandangkanlah kemerdekaan Negara Republik Indonesia dengan ditandai pembacaan teks Proklamasi oleh presiden RI yang pertama bapak Sukarno.


Seiring berjalannya waktu, para pendiri Negara Republik Indonesia merumuskan dasar Negara dan diputuskan, Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia yang memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti ; berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Artinya walau masyarakat Indonesia berasal dari suku, agama dan ras yang berbeda, tetapi tetap satu dalam persatuan dan kesatuan sebagai Bangsa Indonesia.


Perbedaan – perbedaan yang ada di Republik Indonesia ini jangan sampai tidak bisa bersatu karena teologi. Teologi yang dikenakan di Indonesia adalah warisan dari Eropa, kita tidak boleh melupakan serjarah itu. Namun, sudah saatnya Indonesia merdeka dalam berteologi yang sesuai dengan keberagaman penduduk Inonesia.


Bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila, Rabu, 1 Juni 2022, Perhimpunan Teologi Mandiri Indonesia ( Temani ) resmi didirikan, acara peresmian dilkasanakan dengan cara live streaming di channel you tube Teologi Mandiri Indonesia.


Dalam channel youtube Temani, Hasilaholan sihaloho sebagai pendiri Temani mengatakan, “ Kami sangat bersyukur  kepada Tuhan dimana pada hari ini, pada hari lahirnya Pancasila kami jadikan hari peresmian Temani, dan momentum harla Pancasila ini kami jadikan semangat untuk kami bisa mewujudkan visi dan misi dari Temani.


Lebih lanjut, Hasiiholan Sihaloho memamaparkan Visi dan Misi Temani, yaitu ;

1. Menemukan kesamaan dalam berteologi  antar umat beragama dan juga satu agama yang berbeda aliran

2. Teologi harus beradaptasi dengan budaya Indonesia

3. Teologi harus mendukung cita – cita kemerdekaan Republik Indonesia yang tertulis didalam pembukaan UUD 1945 alinea yang ke- empat               

4. Teologi tidak lebih tinggi dari konstitusi RI, konstitusi RI tidak lebih rendah dari teologi

5. Teologi harus selaras dengan Pancasila


Pada kesempatan itu, pendiri  Temani yang juga seorang pendeta yang terhisap di Sinode Gereja Suara Kebenaran Injil   itu menjelaskan, Temani  kedepan akan melakukan kegiatan sosial, dengan menyalurkan dana sebesar Rp 500.000,- per bulan kepada ;

1. Gembala – gembala jemaat yang melayani di daerah yang sederhana, dari seluruh denominasi Gereja

2. Guru – guru ngaji, Marbot, takmir yang mengabdi di daerah yang sederhana 

3. Para pelayan rohani dari agama Budha, Hindu dan aliran kepercayaan yang mengabdi di daerah sederhana     

4. Guru – guru honorer yang mengabdi didaerah sederhana

       

Para penerima bantuan tersebut kami namai sebagai pelayan Indonesia ( Pelanesia ). Untuk sumber dana, kami akan mengajak seluruh warga Indonesia yang rela dan bersedia memberikan rasa keadilan sosial kepada sesama, dalam hal ini adalah para Pelanesia, dan kami akan mengajak para pemberi bantuan untuk berkomitmen merealisasikan bantuan tersebut setiap bulannya. Untuk para pemberi bantuan tersebut kami namai teman Indonesia ( Temanesia ).


Ket.Foto : Pdt. Dr. Hasiholan sihaloho, Pendiri Teologi Mandiri Indonesia

Hasiholan Sihaloho menambahakan, satu hal yang harus dipahami adalah, teologi bukan alat untuk menghakimi satu dengan yang lain, dengan menganggap teologinya yang paling benar.


“ Allah itu tidak terlihat, "manusia" adalah Allah yang terlihat yang harus kita kasihi dan teologi harus menghadirkan kedamaian, tenggang rasa ( tepo seliro , haholongi jolamai )”, tambah Hasiholan Sihaloho sambil tersenyum.


Lebih jauh Hasiholan menjelasakan, “ Teologi yang tidak bermuara kepada kasih terhadap sesama adalah teologi yang salah dan nilainya lebih renddah dari nilai – nilai Pancasila”.


“ Untuk informasi lebih lanjut terkait Temani, silahkan hubungi kami di no 0818 736 246,” tutup Hasiholan Sihaloho. ( Tim )

Lebih baru Lebih lama