Aktivitas Tambang Bauksit Sekitar Polsek Nongsa. Kok Bisa?

PrismaTimes.com,Batam - Aktivitas Pemotongan bukit, tepatnya di seberang simpang Polsek Nongsa, Kelurahan Kabil, Nongsa, Kota Batam disinyalir ilegal. 


Pantauan awak wartawan, tampak alat berat jenis Ekskavator dan belasan mobil dan truk keluar masuk ke lokasi tengah antri mengisi tanah jenis Bauksit ke dalam bak truk. 

Informasi yang dihimpun dari warga setempat, proyek cut and fill ini sudah berjalan sejak awal bulan Agustus 2023 lalu. Namun dikabarkan sempat terhenti. 


"Kegiatan ini sudah  sejalan sejak awal bulan. Agustus lalu pak, namun sempat terhenti. Nah, sekarang sudah jalan lagi," ucap salah satu warga setempat, Kamis (14/9/2023). 


Dari penelusuran wartawan, kegiatan itu diketahui tengah melakukan tambang bauksit yang diperjualbelikan ke sejumlah proyek di kawasan Batu Besar. 


Tampak sejumlah Truk bermuatan tanah bauksit yang berasal dari lokasi tersebut mengarah ke salah satu proyek bangunan persisnya di pinggir jalan Teluk Bakau, Batu Besar, Nongsa. 


Belasan Dump truk bermuatan tanah bauksit tanpa dilengkapi penutup terpal itu melenggang bebas ugal-ugalan di jalan raya. Bahkan, sejumlah pengendara jalan raya resah. 


Menurut sumber BP Batam, kegiatan pemotongan bukit itu disebut belum mengantongi izin Cut and fill. "Setau saya izin mereka belum keluar, nanti coba kita koordinasikan kepada Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam untuk ditindaklanjuti," katanya. 


Untuk diketahui, proyek pematangan lahan atau pemotongan bukit di suatu lokasi harus memiliki izin amdal, UKL dan UPL dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta izin Cut and Fill BP Batam.


Sementara itu, Camat Nongsa, Arfandi mengatakan terkait aktivitas tersebut, pihaknya bersama tim Trantib Kecamatan Nongsa dan Kelurahan Kabil serta tokoh masyarakat sudah beberapa kali turun ke lokasi hendak monitor kegiatan tersebut.


"Terkait aktifitas dimaksud, beberapa kali Tim Trantib Kecamatan dan Kelurahan Kabil berserta tokoh masyarakat sudah monitor ke lokasi, namun belum menemui pimpinan proyek," ucap Arfandi kepada Wartawan. 


Lantaran pimpinan proyek tak kunjung dapat ditemui, pihaknya akan koordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan monitoring pendampingan lapangan

 

"Kami koordinasi bersama dinas terkait untuk melakukan monitoring pendampingan lapangan kembali untuk turun bersama ke lokasi," tegasnya. 


Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak penanggungjawab proyek Cut and Fill dan Ditreskrimsus Polda Kepri serta Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam.(Tim) 

Lebih baru Lebih lama